Bagaimana Coronavirus memberi impact
Impact covid 19 sudah kemana mana ?
Halo para pembaca ku xdxd jadi tulisan ini muncul karena keresahan
ku yang sudah lama aku rasakan dan hasil dari mengamati keadaan disekitar, jadi saya
akan membahas covid 19 karena impact yang di hasilnya sudah kemana mana bukan
hanya pada ekonomi tapi juga terhadap pendidikan dan agama.
Jadi
sedikit saya akan jelaskan mengenai Covid 19 dan bagaimana virus ini muncul
kalo dari berbagai infomasi yang saya dapatkan COVID 19 inI awalnya muncul di
Cina tepatnya di Wuhan yang
dimana pada awal Desember 2019 ada seorang pasien yang datang ke rumah sakit di Wuhan, yang dimana belum di ketahui penyakitnya. Setelah dokter
pertama Covid 19 yaitu Li Wenliang mengumumkan disosial medianya
adanya radang paru paru pada pasien yang disebabkan oleh virus barulah Covid 19
ini di identifikasi, setelah dulu juga sempat ada virus
Sars (Severe Acute Respiratoty Syndrome) yang mewabah di tahun 2003 dan juga Mers (Middle Eastern Respiratory Syndrome)
yang mewabah di tahun 2012 yang sebenarnya hampir sama dengan Covid 19
dan mereka di ketahuai sebagai CORONAVIRIDAE dan Coronavirus sendiri sudah ada sejak tahun 1960 dengan nama OC43
& 229E (Common cold) hanya saja dalam bentuk yang berbeda. Diketahui juga
dari data WHO (World Health Organization) bahwa Covid 19 ini berasal dari pasar Wuhan yang menjual berbagai
binatang liar di satu tempat dan bercampur dengan
manusia dan diketahui juga korban pertama dari Covid 19 berumur 61 dan memiliki
akses ke pasar Wuhan tersebut sehingga dari kalilawar yang di komsumsi
oleh ular lalu ke manusia dan berlanjut kemanusia yang tersebar melalui
interaksi sosial.
Pemerintah
Cina sendiri dianggap sudah cukup gercep
dan transparan dalam mengambil tindakan karena setelah Coronavirus ini di
identifikasi pada 31 Desember 2019 mereka langsung menutup pasar Wuhan pada tanggal 1 Januari 2020. Setelah Cina, kasus Coronavirus
perdana juga terjadi diluar Cina yaitu di Thailand dan Jepang yang diketahui mereka tidak ada sama sekali akses ke pasar Wuhan nah
sudah jelaslah bahwa Covid 19 ini memang menyebar melalui interaksi sosial. Who lalu
mengumumkan bahwa wabah corona sebagai
situasi darurat kesehatan global. Setelah
semua provinsi Cina melaporkan terdapat kasus
COVID 19 arkhirnya Cina di tutup utamanya Wuhan yang lockdown karena
merupakan sumber pertama dari pamdemik ini dan beberapa kota hanya menurunkan
mobilitas sosialnya seperti hanya toko – toko esensial saja yang di izinkan
untuk tepat buka. Jadi dokter pertama Covid 19 juga meninggal dunia karena terjangkit Covid 19 ini. Dan hanya dalam waktu 2 bulan Covid 19 ini tersebar
keseluruh dunia termasuk indonesia tapi sekararang yang paling parah itu di
Korea Selatan, Iran, dan Italia.
Nah Baru baru
ini pemerintah melakukan program Sosial dIstancing selama 14 demi menekan penyebaran virus COVID 19 ini selama 14 hari jadi
semua kegiatan itu dilakukakan dirumah termasuk aku yang harus kuliah ldr
hahaha. Tapi ini masuk akal sih karna Covid 19
ini sendiri itu sebenarnya punya masa inkubasi untuk berkembang jadi orang yang
terjangkit virus ini tidak bisa langsung di ketahui tapi memerlukan 3 – 14 hari
untuk mengetahui apakah orang tersebut benar – benar positif dan dari harusnya
dilakukan 2 kali pengecekan. Nah pemerintah sejauh ini sudah melakukan
hal yang terbaik karena dengan social distancing harusnya bisa cukup menekan
penyebaran virus dengan berada dirumah. Jadi kita sebagai masyarakat juga harus
patuh menjalankan kebijakan pemerintah karena kalau angka kenaikan yang
terjangkit virus bertambah banyak maka pemerintah terpaksa melalukan lockdown apalagi
di Jakarta yang merupakan gerbang Indonesia.
Social distancing selama 14 hari ini cukup
berpengaruh ke Agama dan Ekonomi serta pendidikan, jika di Agama saat ini
masjid tidak melakukan sholat berjamaah selain itu karena akan memasuki bulan
suci Ramadhan sepertinya sholat tarwih tidak akan di adakan di masjid tapi
cukup dirumah selain itu saya menjadi penasaran apakah sholat idul fitri bisa
di laksanakan dirumah? Saya sempat menanyakan soal ini kebeberapa teman yang
bisa dibilang lebih paham masalah hukum islam namun jabawan mereka sendiri
katanya belum mengkaji tentang sholat idul fitri dirumah. Lalu di ekonomi saya
merasakan sendiri yang bekerja di salah satu tempat coffee yang mengalami
penurunan omset karena orang orang sedang isolasi diri dirumah untuk yang sadar
bahwa betapa bahayanya COVID 19 ini pasti lebih memilih di rumah, jadi kalau
kalian tidak sadar program pemerintah 14 hari ini tidak akan berguna kalau
masih melakukan inteksi social dan kedepannya akan menjadikan Ekonomi semakin
anjlok, apalagi saat pemerintah sudah mengeluarkan program lockdown maka yang
terjadi pada ekonomi yaitu :
1. Pedagang kecil, warung, toko, resto, mall
kehilangan pemasukan (di social distancing masih ada pemasukan hanya saja
menurun drastis)
2. Jasa ekpedisi berhenti (berdampak ke
pengusaha online ya)
3. Driver Ojek Online kehilangan penghasilan
(karena kita semua benar – benar dilarang keluar rumah kecuali ada kepentingan
mendesak dan yang keluar tanpa surat izin akan di denda seperti yang terjadi di
italia)
4. PHK Sebagaian perkerja karena tidak ada
pemasukan
5. Kelangkahan bahan makanan atau harga
melonjak drastis (saya rasa ini sudah terjadi tapi akan lebih parah ketika
terjadi lockdown seperti yang terjadi di cina mereka kekurangan bahan makanan
dan akan mengakibatkan kesensaraan yang besar besaran bagi masyarakat menengah
kebawah dan lagi lagi dampak yang ditimbulkan adalah tingkat krimilitas semakin
tinggi)
Di atas ini hanya beberapa prediksi saya
mengenai perekonomian, belum lagi dalam dunia pendidikan Untuk mahasiswa
ataupun anak sekolah menjadi kuliah dan sekolah online memang sih jadi praktis
tapi menurut saya yang merasakan kuliah online selama beberapa hari malah
membuat mahasiswa kewalahan karena dosen hanya memberikan tugas kalaupun
kuliahnya online saya rasa kurang menimbulkan keaktifan mahasiswa, tetap saja
interaksi social itu masih lebih baik daripada interaksi daring.
Terakhir saya mengamati pada tanggal 24
Maret 2020 sudah ada kasus 686 orang yang terjangkit virus covid 19 55
meninggal dan 30 yang berhasil sembuh berdasarkan data yang di ungkapkan oleh
Achmad Yurianto sebagai juru bicara penanganan Covid 19, selain itu beliau juga
sempat mengatakan bahwa korban yang terinveksi akan coba di tangani dengan obat
klorokuin dan avigan yang merupakan obat yang pernah di gunakan pada virus SARS
dan MERS meskipun belum ada bukti ilmiah mengenai obat klorokuin dan avigan ini
dapat menjadi antivirus bagi Covid 19 tapi setidaknya sudah ada bukti empiris
yang digunakan pada virus sebelumnya yang cara kerja virusnya hampir sama
dengan Covid 19. Namun lagi lagi karena saya melihat Indonesia belum siap
menghadapi pandemic ini (tidak seperti Singapura) kita sudah banyak kehilangan
dokter.
Menurut saya Indonesia bisa saja melakukan
lockdown atau menurunkan mobilitas sosial tapi mungkin hanya lockdown di daerah
yang memang angka yang terinveksinya bisa di katakan cukup banyak tapi kembali
lagi ke masalah kesiapan pemerintah
dalam menanggung krisis ekonomi kedepan kalo menurut saya pemerintah harus
melihat kedua aspeknya dan melihat impact yang yang akan terjadi kedepannya
sekiranya ingin lockdown bagaimana pemerintah menanggung perekonomian yang
semakin anjlok tapi disisi lain jika tidak lockdown dan tenaga medis atau rumah
sakit kurang siap dalam menghadapi pandemic ini maka akan semakin banyak dokter
yang harus mengorbankan jiwanya.
Jadi saran saya dalam menghadapi pandemic
ini ikuti arahan pemerintah untuk melakukan social distancing karena Covid 19
ini sebenarnya merupakan tanggung jawab kita semua bukan hanya pemerintah yang
berperan tapi kita semua harusnya juga ikut berperan dalam menghadapi pamdemik
ini agar dapat memutus rantai virusnya dan stay at home kalau tidak ada
keperluan mending dirumah saja kalaupun harus keluar stay safe gunakan masker
rajin cuci tangan jaga jarak sama orang – orang rajin rajin jemur diri (bukan
jemur pakaian xdxdxd) minum air putih, banyak makan makanan bergizi karena yang
bisa kita lakukan sekarang menjaga badan kita kalau merasa kurang sehat segara
cek ke klinik terdekat. Okay stay healthy teman – teman makasih sudah membaca
artikel ini jika ada tambahan, kritik dan saran bisa ditulis di kolom komentar
hihihi.
Mbak, aku mau nanya, bagai mana tanggapan mba terhadap pemerintah yg prnah menolak lockdown dan bagai mana tanggapan mba terhadap masih beroperasinya bandara2 yg ada di indo?
BalasHapusiya mass yass terimakasih atas pertanyaannya, good question jadi menurut saya gini lohh selagi pemerintah menganggap atau masih MERASA MAMPU untuk menghadapi pandemi ini sebaiknya jangan dulu melakukan lockdown karena impact yang di timbulkan lockdown juga cukup besar utamanya dalam hal perekonomian dan menurut saya sendiri langkah yang diambil pemerintah harusnya menurunkan mobilitas sosial seperti yang buka hanya toko yang sifatnya esensial karena susah juga kalau mobilitas sosial tetap berjalan seperti biasa yang ada virusnya makin kemana mana dan jatuhnya bisa kaya italia juga yang jadi lockdown, inilah pentingnya mengedukasi masyarakat biar sadar kalau ini bukan cuma tanggung jawab pemerintah aja tapi menjadi tanggung jawab semua orang
Hapusdan masalah bandara yang masih beroperasi memang benar kemarin kemarin tante saya juga masih sempat keluar kota tapi saya amati hari ini lagi sudah ada beberapa bandara yang mulai menutup akses keluar masuk kota jadi kita tunggu saja perkembangannya.
Terima kasih
Dan bagaimana dari sudut pandang mba menyikapi TKA Cina yg masih berdatangan?
BalasHapusmemangnya mas dapat berita dari mana kalau TKA Cina masih berdatangan
Hapus?
Tepatnya dari komentar seseorang netizen mba yg sy lihat di yt, tetapi setelah sy observasi lebih dalam lg ternyata warga negara tsbt adalah pekerja WNA yg memang sudah lama ada di Indonesia, tepatnya di Jakarta dan dikirim ke Kendari untuk bekerja disana dan sudah lulus tes karantina(kompas.com). Maaf sebelumnya sy bertanya demikian krna sy kira mereka datang dari Cina langsung, jadi sy rasa pertanyaan di atas tdk perlu dijawab. Terima kasih sebelumnya
Hapus