Minimalis bagian dari Hedonisme ?
Halooo, Thanks yang sudah bantu Vote di
instagram, sangat membantu saya dalam menentukan arah tulisan saya hehehe, jadi
kebanyakan dari teman – teman lebih tertarik untuk membahas minimalis yahh,
tapi saya akan membahas secara singkat keduanya karena menurut saya keduanya
sebenarnya tidak jauh berbeda.
Tentunya lifestyle menjadi hal yang di
perlu di perhatikan, namun masih banyak sekali manusia yang menyalah artikan
hedonisme yang kerap kali diartikan sebagai mencapai kesenangan materi, sebagai
mahasiswi filsafat yang sudah semester 4 saya merasa tertarik untuk membahas
minimalis dan hedonisme.
Jadi jika minimalis biasanya lebih di
kenal sebagai seni dalam arsitektur yang hanya menampilkan bagian yang paling
esensi dari suatu bangunan, saya karena bukan mahasiswi arsitektur, maka saya
akan melihat dari perspektif lifestyle minimalis yang perlu di terapkan, jadi
dari refrensi yang pernah baca bahwa tren minimalis atau hidup sederhana ini
berasal dari Amerika Serikat setelah terjadi perang dunia kedua di tahun 1939 –
1945 saat Amerika mengalami kiritis, sehingga terpaksa hidup minimalis atau sederhana,
namun anehnya jika melihat di zaman sekarang Amerika justru sangat jauh dari
konsep minimalisis dan justru penerapan minimalis lebih terlihat di negara
Jepang.
Dari sejarah singkat mengenai minimalis
di atas saya justru tertarik untuk hidup minimalis dari segi lifestyle bukan
tentang barang – barang yang serba hitam putih dan ruangan yang serba putih
namun mengenai bahagaimana kita bisa tetap hidup sederhana walaupun sebenarnya
sudah mampu membeli barang – barang mewah, bukan tentang membeli barang yang
hari ini sedang tren tapi tentang sejauh apa kita membutuhkan barang tersebut.
Selain itu keunggulan dari hidup
minimalis itu sendiri bisa membuat kita lebih bersyukur dan bijak dalam
menggunakan uang, apalagi di zaman sekarang dimana sebagian orang sedang sibuk
sibuknya show of di sosial media sehingga ketika kita tidak memiliki konsep
minimalis dalam diri kita pastinya kita juga akan sibuk untuk ikut ikutan dan
tidak memiliki prinsip hidup sendiri.
Dalam islam sendiri saya rasa tidak
bertentangan sama sekali karena dalam islam kita di larang untuk berlebih
lebihan, selain itu menurut saya sendiri minimalis ini bagian dari hedonisme,
mengapa begitu?
Pertama saya jelaskan sedikit tentang
hedonisme. Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang
akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat
mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan. Hedonisme merupakan
ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup
dan tindakan manusia.
Jika kita memaknai lebih dalam mengapa
saya mengambil judul ini secara logika memang harusnya manusia dalam hidup di
haruskan untuk mencari kebahagian dan bukan malah harus terus terusan menderita
dan sedih atas takdir yang menimpah dirinya harusnya manusia berusaha untuk
mengubahnya, hal ini sering menjadi salah kaprah terhadap orang – orang awan
yang menganggap bahwa kesenangan itu harus dari segi hal materi sehingga
berbuat boros padahal kesenangan itu bukan tentang materi. Karena logikanya
begini, jika kita boros apakah kita menjadi bahagia ? tentu tidak jadi menurut
saya sendiri saya menepatkan minimalis bagian dari hedonisme.
Jadi untuk lebih melengkapi pengetahuan
kita mengenai hedonisme saya jelaskan sedikit mengenai salah satu pemikir
filsafat hedonis. Epikuros lahir
tahun 342 SM di
kota Samos, Yunani,
dan meninggal di Atena tahun 270 SM. Ajaran
Epikuros menitikberatkan persoalan kenikmatan. Apa yang baik adalah segala
sesuatu yang mendatangkan kenikmatan, dan apa yang buruk adalah segala sesuatu
yang menghasilkan ketidaknikmatan. Namun demikian, bukanlah kenikmatan
yang tanpa aturan yang dijunjung Kaum Epikurean, melainkan
kenikmatan yang dipahami secara mendalam. Kaum Epikurean membedakan
keinginan alami yang perlu (seperti makan) dan keinginan alami yang tidak perlu
(harta yang berlebihan).Keinginan pertama harus dipuaskan dan pemuasannya
secara terbatas menyebabkan kesenangan yang paling besar. Oleh sebab itu
kehidupan sederhana disarankan oleh Epikuros.Tujuannya untuk mencapai ''Ataraxia'', yaitu
ketenteraman jiwa yang tenang, kebebasan dari perasaan risau, dan keadaan
seimbang.
Jadi sampai sini apakah kita sudah sama
sama paham, bahwa minimalis bagian dari hedonisme ?
Atau masih ingin berdiskusi di kolom komentar
? silahkan wkwkwk
Komentar
Posting Komentar