Stoic : Mindset Yang Perlu Kita Miliki
Stoic : Mindset Yang Kita di Miliki
banyak dari kita yang terlalu peduli
dengan perkataan orang lain sehingga membuat kita hidup berdasarkan dikte dari
orang lain, kadangkala mendengarkan perkataan orang lain juga diperlukan
sehingga kita dapat intropeksi diri namun apa jadinya jika kita tidak memiliki
filter atau standar kita sendiri dalam menjalani hidup ?
Yang paling meresahkan bagi saya
sendiri ketika dalam bersosial media kita melihat banyak figur sehingga kita
sangat mudah berpindah dari satu figur ke figur lain, itu semua adalah karena
kita melihat kehidupan yang di show of kan oleh seseorang kita anggap sebagai
hal yang jauh lebih baik dari kita, padahal tidak ada salahnya jika kita
memiliki standar diri kita sendiri, mengapa takut berbeda ?
Stoic adalah aliran filsafat yang
sudah ada SM yang didirikan oleh Zeno salah satu tokoh filsafat klasik, Stoic
sendiri memiliki arti "sangat tabah". stoic merupakan konsep yang
menekangkan agar kita berfokus pada keadaan internal kita sebagai manusia, ini
berarti kita fokus terhadap hal yang bisa kita kendalikan bukan kepada hal yang
tidak bisa kita kendalikan. contoh dari hal yang dapat kita kendalikan adalah
cara befikir kita, tindakan kita, contoh lain misalnya ketika ada teman kita
yang bersikap tidak baik dengan kita, kita akan menerima respon ke otak kita,
kita bisa memilih apakah kita ingin marah terhadap tindakan teman kita itu atau
kita bisa bermasa bodo, contoh hal yang tidak bisa kita kendalikan adalah
pendapat orang lain terhapat kita, kita bisa memilih untuk menutup telinga
karena tentu saja kita tidak usah repot - repot untuk membuktikan bahwa kita
lebih baik dari yang kita perlukan.
Coba fikir kembali, jika seandainya
sesuatu yang diluar kendali kita membuat kita muda marah terhadap orang lain,
apa yang terjadi ? tentu kita akan memiliki emosi negatif dalam diri kita
karena tidak terima diperlakukan dengan tidak adil, yang ada kita hanya akan
kepikiran untuk membalas perlakuan yang tidak baik itu, akhirnya yang terjadi
pada diri kita sendiri adalah kita juga akan sama seperti mereka, maka dari itu
seni untuk bodo amat terkadang memang dibutuhkan untuk dapat menjadi orang yang
tetap positive. Hal yang juga diajarkan oleh stoicm adalah bahwa saat kita
memiliki emosi yang negative karena kita merespon hal yang tidakmengenakan oleh
orang lain itu sebenarnya hanya emosi sesaat yang pada akhirnya biasanya pada saat
kita tidak berada dalam situasi tersebut yang kita rasa hanya penyesalan karena
kita tidak bisa mengolah emosi tersebut, kita bukannya tidak boleh marah, yang
kita maksud disini adalah kita harus bisa mengeloh emosi tersebut
Selain itu mengapa Stoic ini sangat
menarik untuk dipahami lebih dalam, karena Stoic sendiri memiliki konsep yang
sama dengan agama islam yaitu, mencari kebahagian bukan pada unsur materi yang
dilihat oleh pancaindera, namun dari konsep idealis yang ada pada logika
berfikir seseorang, sehingga orang yang paham betul tentang stoic tidak menilai
kebahagian dari materi, namun lebih kepada bentuk idealis yang dalam artian
akan sampai pada konsep kejiwaan seseorang yang akan senantiasa merasa tenang.
Saya rasa konsep dari Stoic ini
memang sangatlah menarik apalagi kita bisa menerapkannya, terlebih lagi kita
hidup di zaman sosial media sedang berkembang pesat, bukan hanya sampai kepada
teori logika semata, dengan begitu kita tidak akan mudah membandingkan diri
kita dengan lain karena standar kebahagian orang memang berbeda – beda. Namun,
tetap saja tentu konsep yang seperti ini akan sangat untuk di terapkan, tapi
kita bisa dengan mulai dari hal yang sederhana, kita pasti selalu mendengar
kalimat bijak “apa yang kita tanam, maka itulah yang kamu dapatkan”. Walaupun
begitu tetaplah bawa konsep stoic ini bukan hal mudah untuk dilakukan, namun,
tidak mudah artinya masih ada harapan bukan ?
Jadi, bagaimana ? tertarik tidak untuk menerapkan
konsep stoic ini dalam kehidupan sehari – hari ?
Komentar
Posting Komentar