How Do You Think About LGBT ?
How
Do You Think About LGBT ?
Hello
everyone, jadi di artikel kali ini saya akan membahas isu sosial yang sudah
terjadi sejak jaman dahulu kala, namun masih banyak juga pro dan kontra
mengenai hal ini, jadi apakah LGBT ini gangguan mental atau masalah mental ?Jadi
sebelum lanjut membahas lebih dalam mengenai LGBT ini kita perlu tau dulu nih
apasih kepanjangan LGBT itu sendiri :
L
= Lesbian = Wanita yang tertarik kepada sesama Wanita
G
= Gay = Pria yang tertarik kepada sesama Pria
B
= Biseksual = Pria yang bisa tertarik kepada pria dan
wanita, begitupun Wanita yang bisa tertarik kepada Wanita dan Pria
T
= Transgender = Seseorang yang lahir dengan jenis
kelamin pria atau wanita namun tidak bertingkah seperti jenis kelamin yang
dimilikinya.
(Hak Cipta : Lemon TreeImages)
Jadi,
kapan istilah LGBT ini mulai muncul ? dikutip dari wikipedia, bahwa Istilah
LGBT sendiri ini mulai muncul pada tahun 1988 di Amerika Serikat namun mulai
diterima luas pada tahun 1990 – an. Dari beberapa referensi yang saya baca
sendiri sebenarnya para peneliti sudah cukup tertarik untuk meneliti mengapa
seseorang dapat menjadi LGBT, namun secara umum sebenarnya ada beberapa faktor
:
1. Kurangnya
kedekatan dengan keluarga
Faktor
utama yang paling mungkin dapat membentuk karakter adalah keluarga, bagaiamana
tidak ? keluarga adalah tempat first time kita belajar segala hal, saat kecil
jika seseorang mengalami kekerasan yang diterima maka, bukan tidak mungkin seorang
anak akan menjadi LGBT karena trauma dengan perlakuan kasar yang diterima dalam
keluarganya, contohnya seorang Ayah KDRT terhadap anaknya yang menyebabkan anak
wanita ini membenci semua pria dan akhirnya memilih untuk bersama wanita karena
merasa lebih a save dibanding bersama pria.
2. Lingkungan
Setelah
keluarga hal paling umum lainnya adalah lingkungan luar keluarga, seperti
kehidupan sosialnya karena mulai mengenal lingkungan baru maka bukan tidak
mungkin, bisa saja dalam lingkarang perteman mereka memiliki seorang teman yang
memang memiliki orientasi seksual minoritas dalam hal ini kalo seorang wanita
bisa saja dia adalah lesbian, dan jika seorang pria dia adalah gay. Selain itu
hal ini juga bisa terjadi dilingkungan jika seorang wanita di sakiti oleh
seorang pria sehingga trauma dan memilih seorang sesama wanita karena
menganggap bahwa wanita akan lebih memahami mereka. Atau pada pria telah
mengalami pelecehan secara seksual oleh seorang pria juga sehingga menyebabkan
trauma.
3. Faktor
kromoson
Jadi
faktor kromoson bisa dikatakan sebagai seseoarang itu LGBT sejak lahir karena
pada umumnya seorang lelaki memiliki kromoson XY dan Wanita XX, namun saat
seorang pria lahir dengan Kromoson XXY, maka bisa saja hal ini menjadi faktor
yang diturunkan dari orang tuanya atau keturunan sebelumnya.
Jadi
berdasarkan berbagai teori diatas saya ingin sedikit menganalisis tentang LGBT
ini, saya sendiri tidak bisa Pro ataupun Kontra tentang LGBT ini, because I think
penelitian tentang LGBT ini masih terus berkembang, selain itu I think LGBT
just human, mereka juga hanya manusia, I know that, bagaimana rasanya hidup
dengan rasa yang menurut mereka tidak menjadi diri mereka sendiri, pastinya kalau
dari kacamata saya nih, pasti banyak struggle dan story dibalik itu semua sebelum
akhirnya mereka memilih menjadi LGBT atau ada juga beberapa dari mereka yang
terlahir seperti itu adanya karena faktor kromoson ?, karena LGBT ini terbilang
minoritas jadi mungkin stigma sosial dalam masyarakat yang mereka terima
tentang LGBT itu Sangat buruk dan melenceng dari ajaran agama.
Tapi
saya sendiri disini sebagai penulis artikel berusaha untuk memahami apa yang
mereka lalui, jika melihat dari teori umum pada point 1 dan 2 mengenai faktor
umum seseorang menjadi LGBT, jika dari opini saya sendiri jika hal ini dasarkan
dari trauma masa kecil karena terbentuk dari keluarga dan lingkungan sosial
saya berpendapat bahwa sebenarnya mereka hanya orang – orang yang perlu di
rangkul dan bukan dijauhi oleh masyarakat karena dengan begitu mereka akan
merasa diterima dan pelan – pelan bisa mengenal diri mereka sendiri, saya fikir
cara terbaik menasehati manusia adalah dengan cara tidak menasehatinya namun
lebih kepada menunjukkan nasehat itu sendiri kepada diri kita sendiri.
Pada
point ke 3 yang merupakan faktor kromoson yang berarti seseorang menjadi LGBT karena
memang keturunan dari orang tua ataupun keturunan sebelumnya hal ini akan sangat
sulit untuk seseorang yang menjadi LGBT kerena faktor kromoson, karena banyak
sekali saya melihat pada Youtube yang mewawancarai seorang LGBT dan ternyata
mereka merasa terjebak dalam tubuh yang mereka tidak inginkan dalam artian
mereka merasa bahwa jenis kelamin yang mereka miliki tidak sesuai dengan
orientasi seksual yang mereka rasakan. Dalam hal ini pun sebenarnya para ilmuan
masih terus mengembangkan mengapa seseorang bisa memiliki kromoson yang yang
tidak sama pada wanita atau pria pada umumnya.
Jadi
setelah melihat teori umum mengenai faktor umum yang menyebabkan seseorang
menjadi LGBT hingga mengalisis mengunggan opini saya pribadi, saya bisa menyimpulkan
bahwa kita sebagai manusia walaupun maybe, kita tidak pro dengan LGBT kita
tidak boleh menghina ataupun menganggap mereka buruk karena tentunya mereka
punya alasan mengapa memilih LGBT, cobalah untuk lebih mengerti pilihan hidup
dari orang lain.
Sekian
artikel kali ini, semoga bermanfaat yahh . . . .
Komentar
Posting Komentar